Jumat, 15 Januari 2010

Awal Kemunculan Gigi Bayi
Merawat gigi bayi memang gampang-gampang susah. Baru mau muncul saja, biasanya bayi sudah rewel. Kalau kita tak tahu penyebabnya, bisa jadi bingung menghadapinya. Tapi, urusan gigi bayi tak sebatas meredam kerewelannya. Anda juga perlu merawat gigi dan gusinya sejak dini.

Awal munculnya bervariasi. Kapan gigi pertama bayi akan muncul, memang tak ada patokan pasti. Rata-rata, pada mulai umur 6 bulan, gigi bayi sudah mulai kelihatan. Tapi, bisa saja ketika baru lahir, di gusinya sudah tampak garis putih tanda hampir munculnya gigi pertama. Atau malahan, setelah ulang tahun pertamanya lewat, gusinya masih bersih belum ada tanda-tanda giginya akan muncul.


Di Indonesia, gigi anak-anak umumnya baru lengkap pada usia 3-3,5 tahun. Gigi-geligi yang disebut gigi susu tersebut, akan tanggal satu demi satu, untuk kemudian digantikan dengan gigi tetap. Jumlahnya sekitar 20 buah, yaitu sepuluh di atas dan sepuluh lagi di bawah.

Asal tahu saja, gigi susu mempunyai fungsi istimewa yang tidak dimiliki gigi tetap. Yaitu, sebagai penuntun penunjuk arah tumbuhnya gigi tetap agar kelak tumbuh pada tempat yang sesuai. Selain itu, gigi susu juga menjaga pertumbuhan lengkung rahang, sehingga susunan gigi jadi teratur.

Dari gigi susu ke gigi tetap. Pergantian gigi susu ke gigi tetap pertama kali dimulai kurang lebih pada usia 6 tahun, dan berakhir pada usia kurang lebih 12 tahun. Salah satu tanda gigi tetap akan tumbuh umumnya didahului oleh goyangnya gigi susu. Hal ini karena akar gigi susu jadi pendek akibat dorongan proses keluarnya gigi tetap (resorbsi). Pergantian tersebut memiliki pola tertentu; biasanya dimulai dari gigi seri tengah, depan, dan bawah.

Cara Menggosok gigi yang benar

Menggosok gigi, setelah makan dan sebelum tidur adalah kegiatan rutin sehari-hari. Tujuannya untuk memperoleh kesehatan gigi/mulut dan napas menjadi segar. Terdapat beberapa cara yang berbeda-beda dalam menggosok gigi, yang perlu diperhatikan ketika menggosok gigi adalah:
(1) Cara menyikat harus dapat membersihkan semua deposit pada permukaan gigi dan gusi secara baik, terutama saku gusi dan ruang interdental (ruang antar gigi);
(2) Gerakan sikat gigi tidak merusak jaringan gusi dan mengabrasi lapisan gigi dengan tidak memberikan tekanan berlebih;
(3) Cara menyikat harus tepat dan efisien.
(4) Frekuensi menyikat gigi maksimal 3 X sehari (setelah makan pagi, makan siang dan sebelum tidur malam), atau minimal 2 X sehari (setelah makan pagi dan sebelum tidur malam).
Telah kita ketahui bahwa frekuensi menggosok gigi adalah sehari 3 X, setiap sehabis makan dan sebelum tidur. Kenyataannya menggosok gigi 3 X sehari tidak selalu dapat dilakukan, terutama ketika seseorang berada di sekolah, kantor atau tempat lain.
Menyikat gigi harus dilakukan secara sistematis, tidak ada sisa makanan tertinggal. Caranya menggosok mulai dari gigi belakang kanan/kiri digerakan ke arah depan dan berakhir pada gigi belakang kanan/kiri dari sisi lainnya.

Dikenal beberapa macam cara menggosok gigi, yaitu,
(a) Gerakan vertikal. Arah gerakan menggosok gigi ke atas ke bawah dalam keadaan rahang atas dan bawah tertutup. Gerakan ini untuk permukaan gigi yang menghadap ke pipi (bukal/labial), sedangkan untuk permukaan gigi yang menghadap lidah/langit-langit (lingual/palatal), gerakan menggosok gigi ke atas ke bawah dalam keadaan mulut terbuka. Cara ini terdapat kekurangan, yaitu bila menggosok gigi tidak benar dapat menimbulkan resesi gingival/penurunan gusi sehingga akar gigi terlihat.
(b) Gerakan horizontal. Arah gerakan menggosok gigi ke depan ke belakang dari permukaan bukal dan lingual. Gerakan menggosok pada bidang kunyah dikenal sebagai scrub brush. Caranya mudah dilakukan dan sesuai dengan bentuk anatomi permukaan kunyah. Kombinasi gerakan vertikal-horizontal, bila dilakukan harus sangat hati-hati karena dapat menyebabkan resesi gusi/abrasi lapisan gigi.
(c) Gerakan roll teknik/modifikasi Stillman. Cara ini, gerakannya sederhana, paling dianjurkan, efisien dan menjangkau semua bagian mulut. Bulu sikat ditempatkan pada permukaan gusi, jauh dari permukaan oklusal/bidang kunyah, ujung bulu sikat mengarah ke apex/ujung akar, gerakan perlahan melalui permukaan gigi sehingga bagian belakang kepala sikat bergerak dalam lengkungan.
Pada waktu bulu-bulu sikat melalui mahkota gigi, kedudukannya hampir tegak terhadap permukaan email. Ulangi gerakan ini sampai lebih kurang 12 kali sehingga tidak ada yang terlewat. Cara ini dapat menghasilkan pemijatan gusi dan membersihan sisa makanan di daerah interproksimal/antara gigi.

source : www.pdgi-online.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar